Kamis, 05 Mei 2016

KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH



NAMA                        : TIARA PRADHITA FITRIYANA
NPM                           : 18213896
KELAS                       : 3EA21
MATA KULIAH       : BAHASA INDONESIA 2

KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH

KATA PENGANTAR
Tiada yang lebih patut menjadi tempat memanjatkan puji syukur selain Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penulisan makalah ini. Penulisan ini dapat terlaksana terutama berkat anugerah yang dilimpahkan Allah SWT dalam bentuk kesehatan, kemampuan, dan kelonggaran.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk berupa akal, pikiran dan ilmu pengetahuan. Sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan yang berjudul”KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH”.
Hanya setitik ilmu yang saya miliki diantara seluas lautan pengetahuan. Oleh karena itu dimungkinkan ada kekurangan atau kekhilafan dalam penyajian makalah ini. Mohon maklum dan terimakasih.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Dalam penulisan sebelumnya penulis telah mengupload tentang aspek penalaran dalam karangan ilmiah yang tentu saja berhubungan dengan konsep menulis laporan ilmiah. Laporan ilmiah adalah wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan.

1.2  Tujuan Penulisan
Penulisan ini akan dibuat dengan tujuan untuk menambah pengetahuan tentang konsep menulis laporan ilmiah.

1.3  Rumusan Masalah
1.      Apakah konsep laporan ilmiah?
2.      Apa saja jenis-jenis laporan ilmiah?
3.      Apa saja ciri-ciri laporan ilmiah?
4.      Bagaimana persyaratan menulis laporan ilmiah?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Laporan Ilmiah
Karya tulis adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dibutuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan
Konsep dari laporan ilmiah adalah berkaitan dengan penelitian, fakta dan objektif dari permasalahan yang dibahas dalam laporan ilmiah. Maka itu laporan harus objektif, dan sesuai dengan fakta yang ada, serta secara sistematis.
Penulisan laporan adalah penyampaian pengalaman penelitian dan hasil-hasilnya kepada masyarakat luas sehingga dapat berguna bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan.
Laporan ilmiah adalah karyatulis yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara structural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas atau tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan keputusan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai laporan ilmiah, yaitu:
1.      Laporan ilmiah mengemukakan permasaklahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci dan ringkas.
2.      Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan (utama) terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
3.      Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas dan tepat tentang prosedur, alat, dan hasil temuan serta implikasinya.
4.      Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk komunikasi di lingkungan akademisi atau sesame ilmuwan.
5.      Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan ilmiah.
6.      Laporan ilmiah umumnya mempunyai garis besar isi (utline) yang berbeda-beda, bergantung dari bidang yang dikaji dan pemvbaca laporan tersebut. Namun umumnya isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi dan penutup.
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut:
1.      Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya.
2.      Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/fakta.
3.      Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa pedoman umum.
4.      Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI).
5.      Tulisan disusun dengan metode tertentu.
6.      Tulisan disusun menurut sistem tertentu.
7.      Bahasannya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan maupun kerancuan.
2.2 Jenis-jenis Laporan Ilmiah
1. Laporan Lengkap (Monograf) adalah laporan hasil penelitian yang lengkap atau berisi:
·         proses penelitian secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian.
·         Teknik penulisan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi.
·         Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tahap analisis misalnya tentang penggantian/penukaran teknik/model yang digunakan.
·         Menyampaikan kegagalan yang dialami dan kendala yang dihadapi.
·         Organisasi laporan harus disusun secara sistematis (misalnya: judul bab, subbab dan seterusnya, haruslah padat dan jelas).
2. Artikel Ilmiah
·         Artikel ilmiah biasanya merupakan peranan dari laporan lengkap.
·         Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
·         Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
3. Laporan  Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum). Laporan ini hanya memuat temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian.
4. Laporan untuk Administrator dan Pembuat Keputusan
Adalah laporan yang memuat tentang hal-hal penting dalam pembuatan keputusan oleh pihak pimpinan. Laporan ini tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pihak adminidstrator dan pembuat kebijakan tidak memerluhkan laporan demikian.
5.Kerangka laporan Ilmiah terdiri dari :
1)      Bagian Pembuka
·         Cover
·         Halaman judul
·         Halaman pengesahan
·         Abstraksi
·         Kata pengantar
·         Daftar isi
2)      Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
1.1  Latar belakang masalah
1.2  Perumusan masalah
1.3  Pembahasan atau pembatasan masalah
1.4  Tujuan penelitian
1.5  Manfaat penelitian
Bab II Kajian teori atau tinjauan keputusan
2.1 Pembahasan teori
2.2 Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
2.3 Pengajuan hipotesis
Bab III Metodologi penelitian
3.1 Waktu dan tempat penelitian
3.2 Metode dan rancangan penelitian
3.3 Populasi dan sampel
3.4 Instrumen penelitian
3.5 Pengumpulan data dan analisis data
Bab IV Hasil penelitian
4.1 Jabaran Variabel penelitian
4.2 hasil penelitian
4.3 Pengajuan hipotesis
4.4 Diskusi ppenelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatkan.
Bab V Penutup
5.1  Kesimpilan
5.2  Saran
3)      Bagian penunjang
·         Daftar pustaka
·         Lampiran- lampiran antara lain instrument penelitian
·         Daftar tabel
Sedangkan macam-macam laporan ilmiah adalah sebagai berikut:
1.      Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode regular dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pemimpin Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2.      Laporan Kemajuan
Laporan yang disertakan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
3.      Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda(biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisisuatu bangunan, pabrik atau sumber alam.
4.      Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5.      Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebellumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorology, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidh ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam, laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut:
1.      Laporan Kemajuan
Yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2.      Laporan Akhir
Laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan dan laporan akhir.
3.      Laporan Berkala
Laporan ini disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4.      Laporan Hasil Uji
Laporan ini peru juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah ilmiah tentang tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menk=jadi dasar suatu kebijakan tertentu.
2.3 Ciri-ciri Laporan Ilmiah
Berikut adalah ciri-ciri l;aporan ilmiah menurut Mukayat Brotowidjojo:
1.      Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulisan yuntuk mendaptkan kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
2.      Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomor-nomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
3.      Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifik. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapatan pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilahkan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
4.      Bahasa dan nadanya formal. Lkata ganti orang harus dihindari. Titk berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi selerannya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
5.      Judul, sub-judul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan uyang mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.
Adapun ciri-ciri laporan ilmiah yang lainnya, yaitu sebagai berikut:
1.      Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (popok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa baba tau subtopic. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.      Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua krya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam juernal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.      Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.      Pengunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
2.4 Persyaratan Bagi Pembuat Laporan
Adapun syarat bagi penulisan laporan ilmiah adalah sebagai berikut:
1.      Komunikatif, yaitu uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca. Kata dan kalimat yang disusun penulis hendaknya bersifat denotative, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda pada pembaca. Pemahaman penulis hendaknya sama dengan pemahaman pembaca.
2.      Bernalar, yaitu tulisan itu harus sistematis, berurutan secara logis, ada kohesi dan koherensi., dan mengikuti metode ilmiah yang tepat, dipaparkan secara objektif, benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
3.      Ekonomi, yaitu kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi sedemikian rupa sehingga tersusun secara padat berisi.
4.      Berdasarkan landasan teori yang kuat, yaitu suatu hasil karya ilmiah bukan subjektivitas penulisnya, tetapi harus belandasan pada teori-teori tertentu yang dikuasai secara mendalam oleh penulis. Penulis melakukan kajian berdasarkan teori-teori tersebut.
5.      Tujuan harus relevan dengan disiplin ilmu tertentu, yaitu tulisan ilmiah itu ditulis oleh seseorang yang menguasai suatu bidang ilmu tertentu. Maka, tulisan ilmiahnya harus menunjukkan kedalam wawasan dan kecermatan pikiran berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu tersebut. Penguasaan penulis pada disiplin ilmu tertentu akan tampak melalui teori, pendekatan, pemaparan yang selalu berlandaskan pada prinsip-prinsip ilmu tertentu.
6.      Memiliki sumber penomeran mutakhir, yaitu tulisan ilmiah harus mempergunakan landasan teori berupa teori mutakhir (terbaru). Penulis ilmiah harus mencermati teori-teori mutakhir melalui penelusuran imternet atau jurnal ilmiah.
7.      Bertanggung jawab, yaitu sumber data, buku acuan, dan kutipan harus secara bertanggungjawab disebutkan dan ditulis dalam karya ilmiah. Teknik penulisan yang tepat serta penggunan bahasa yang baik dan benar juga termasuk bentuk tanggung jawab seorang penulis karya ilmiah.
Mukayat Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut:
1.      Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
2.      Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagipembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pertanyaan-pertanyaan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang menyakinkan tiak boleh dibuang.
3.      Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan, kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pemuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
4.      Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang di anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
5.      Kemampuan mengatur fakta secara siistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mentik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
6.      Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuannya itu tergantung pembacanya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah mempelajari konsep menulis laporan ilmiah, maka kita tahu tentang bagaimana cara untuk menulis laporan ilmiah dengan baik, mengetahui jenis-jenis dan ciri-ciri laporan ilmiah dan bagaimana syarat penulisan laporan ilmiah dengan baik.

Sumber: